Anjuran dan Pantangan Saat Beri Pendidikan Seks Pada Anak
Banyak
orangtua moderen saat ini mulai memberikan pendidikan seks atau
memasukkan ke sekolah yang memberikan kurikulum pendidikan seks pada
anak. Ada beberapa anjuran dan pantangan yang sebaiknya diperhatikan
orangtua saat memberi atau menyikapi pendidikan seks. Apa saja?
Pendidikan seks adalah upaya pengajaran,
penyadaran dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Salah satu
informasi yang diberikan adalah pengetahuan tentang fungsi organ
reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen agar tidak terjadi
‘penyalahgunaan’ organ seksual tersebut.
Menurut psikolog Sani B Hirawan, MPsi,
pendidikan seks sebaiknya dimulai sejak dini hingga seseorang menikah.
“Bagusnya pendidikan seks ini diberikan jika sudah terbangun dialog dua
arah antara orangtua dengan anak, yaitu sekitar usia 2-3 tahun,” jelas
psikolog Sani.
Berikut beberapa anjuran dan pantangan
yang dapat dilakukan orangtua untuk menyikapi pendidikan seks anak yang
diberikan di sekolah:
Anjuran
1. Biarkan anak mendapatkan pendidikan seks di sekolah. Anda mungkin tidak setuju dengan beberapa yang diajarkan, tetapi pendidikan tersebut dapat dijadikan sebagai titik awal.
2. Usahakan komunikasi terbuka dengan anak
3. Tanyakan tentang kurikulum pendidikan seks di sekolah
4. Berhubungan baik dengan guru pendidikan seks tapi tidak mendiktenya.
1. Biarkan anak mendapatkan pendidikan seks di sekolah. Anda mungkin tidak setuju dengan beberapa yang diajarkan, tetapi pendidikan tersebut dapat dijadikan sebagai titik awal.
2. Usahakan komunikasi terbuka dengan anak
3. Tanyakan tentang kurikulum pendidikan seks di sekolah
4. Berhubungan baik dengan guru pendidikan seks tapi tidak mendiktenya.
Pantangan
1. Jangan terlalu cerewet dan membuat anak malu dengan pendidikan seks yang ia dapat di sekolah.
1. Jangan terlalu cerewet dan membuat anak malu dengan pendidikan seks yang ia dapat di sekolah.
2. Jangan berpikir bahwa pendidikan seks
yang anak dapat di sekolah sudah cukup. Anak-anak zaman sekarang
dibombardir dengan banyak akses pornografi baik dari media atau
teman-temannya. Jadi tetap dampingi anak dengan baik.
3. Jangan memaksakan pendapat Anda
tentang pendidikan seks pada anak. Masalah seksualitas memiliki beberapa
area abu-abu dan setiap generasi memiliki pendapat sendiri. Hormati
pendapat anak Anda.
Prikolog Sani menjelaskan pendidikan
seks saat usia anak-anak dimulai dengan penyebutan alat kelamin yang
benar, lalu dilanjutkan dengan fungsinya untuk apa. Jika anak sudah
mengerti ajarkan bagaimana cara merawat dan memelihara alat kelamin.
Saat berusia remaja, maka pendidikan
seks yang diberikan adalah untuk mengetahui bagaimana anak memahami
tentang pubertas misalnya tentang mimpi basah, tumbuhnya jakun atau
menstruasi untuk anak perempuan.
Saat berusia pranikah, baru pendidikan
seks yang diberikan berisi tentang bagaimana melakukan hubungan seks
yang sehat. Sedangkan untuk orang yang sudah menikah, maka pendidikan
seks yang diberikan adalah bagaimana agar hubungan seks tetap
berkualitas
sumber: www.ilmukesehatan.com
No comments:
Post a Comment